Panduan Cerdas Mengelola Keuangan dengan Bijak bagi Generasi Milenial

Mengatur keuangan dengan bijak menjadi hal yang sangat penting bagi generasi milenial. Apalagi, mereka juga dituntut mempertimbangkan rencana masa depan dengan strategi pengelolaan keuangan yang cerdas. Penting untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan, karena banyak generasi milenial yang gagal mengelola keuangan mereka karena salah memprioritaskan antara keinginan dan kebutuhan.

Tips Mengelola Keuangan bagi Generasi Milenial

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips cara bijak mengatur keuangan bagi generasi milenial. Jika Anda termasuk generasi ini, mungkin panduan berikut bisa membantu Anda mengelola keuangan secara cerdas. Berikut ini beberapa poin dan penjelasannya.

Buat Komitmen yang Kuat

Memiliki komitmen yang kuat akan membantu Anda membentengi diri dari godaan berbelanja atau keinginan membeli sesuatu. Membeli barang yang hanya didasari keinginan, bukan kebutuhan, justru bisa merusak perencanaan dan kondisi keuangan Anda.

Meskipun terlihat mudah, nyatanya menahan diri dari keinginan-keinginan tersebut justru sangat sulit. Agar lebih mudah memilah antara keinginan dan kebutuhan, utamakan hal-hal pokok terlebih dahulu. Meskipun ada barang yang kamu inginkan sedang promo atau diskon, namun jika bukan termasuk barang pokok, tetap jangan membelinya.

Jika memiliki uang sisa, boleh saja membelanjakannya untuk membeli hal yang diinginkan, tetapi tetap sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Cek kembali apakah barang atau hal-hal tersebut memang dibutuhkan, atau Anda membelinya hanya karena fomo saja. Akan lebih baik jika uang tersebut ditabung atau diinvestasikan di instrumen rendah resiko seperti obligasi atau reksadana.

Buat Rencana Keuangan dengan Matang

Merencanakan keuangan untuk masa depan sangatlah penting. Hal ini bertujuan untuk mengontrol pemasukan dan pengeluaran agar tidak melebihi dari perencanaan yang dibuat. Anda dapat membuat jadwal perencanaan keuangan secara berkala, seperti harian, mingguan, atau bulanan.

Jangan lupa mencatat semua pengeluaran agar dapat melihat mana yang perlu dan mana yang tidak. Agar tidak mengganggu rencana keuangan Anda selama masa tersebut, sisihkan sebagian kecil sebagai dana darurat. Agar jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, hal itu tidak mengganggu perencanaan keuangan yang sudah dibuat sebelumnya.

Buat Pos-Pos Keuangan Pengeluaran Secara Terpisah

Salah satu kunci dalam mengatur keuangan adalah mengetahui untuk apa dan seberapa besar pengeluaran tersebut. Agar pengeluaran yang satu tidak mengganggu pengeluaran yang lainnya, perlu dibuat pos-pos anggaran secara terpisah. Bagi masing-masing pos sesuai dengan kebutuhan.

Secara garis besar, Anda dapat membaginya menjadi beberapa bagian, yaitu untuk Kebutuhan Sehari-hari, Kebutuhan Bulanan, Tabungan, dan Hiburan. Untuk kebutuhan sehari-hari, biasanya berhubungan dengan makanan dan kebutuhan dapur. Sedangkan kebutuhan bulanan, seperti bayar listrik, air, iuran dan biaya sekolah anak.

Bagi juga pos tabungan menjadi beberapa dua, yaitu tabungan jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, misalnya seperti kebutuhan atau hal-hal yang akan dibutuhkan untuk satu atau dua tahun kedepan. Sedangkan tabungan jangka panjang, bisa untuk biaya kuliah anak, atau uang untuk membuka usaha saat nanti sudah tidak bekerja lagi.

Tentukan Porsi Pengeluaran yang Ideal

Selain membuat rencana, Anda juga harus mengatur porsi pengeluaran yang ideal. Anda perlu mengendalikan pengeluaran secara seimbang. Tentukan persentase dari pendapatan dengan biaya yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan berapa persentase yang akan ditabung. Jika sebelumnya lebih ke gambaran secara besar, maka poin ini lebih ke pembagian jumlah nominal. Sebagai contoh, untuk kebutuhan sehari-hari seperti belanja bulanan, gunakan 30% dari penghasilan yang didapat dalam setiap bulannya.

Ketahui Prioritas

Cara bijak mengatur keuangan bagi generasi milenial berikutnya adalah dengan menentukan prioritas dan kebutuhan. Anda harus mengetahui mana yang lebih penting dan harus diutamakan. Jangan sampai mengabaikan hal-hal yang penting. Penuhi kebutuhan sehari-hari, lunasi hutang jika ada, dan jangan lupa membayar cicilan.

Kurangi kredit dan pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu. Agar tidak terbebani dengan hutang yang menumpuk, segera lunasi dan jika tidak perlu jangan mengambil hutang dalam bentuk apapun.

Sisihkan untuk Investasi

Investasi memiliki manfaat besar bagi kehidupan di masa tua. Saat ini sudah banyak produk investasi yang tersedia dan dapat dipilih untuk masa depan Anda. Banyak orang beranggapan bahwa investasi membutuhkan modal besar, namun sebenarnya tidak demikian. Ada banyak jenis investasi yang memungkinkan Anda untuk memulainya dengan modal kecil, bahkan mulai dari Rp100.000 saja.

Perlu diingat, pos untuk tabungan tidaklah sama dengan pos untuk investasi. Dalam investasi, tetap ada yang namanya resiko kehilangan. Berbeda dengan menabung, resiko yang didapat adalah penurunan nilai mata uang akibat inflasi. Sebagai contoh, jika berinvestasi di instrumen reksadana, kemudian perusahaan manajemen investasi tersebut salah dalam mengatur portofolio, risiko dana Anda di reksadana tersebut berkurang atau menurun jumlahnya tetap bisa terjadi. Jadi bijak-bijaklah dalam memilih instrumen investasi

Sesuaikan Gaya Hidup dengan Kemampuan Keuangan

Hal ini sering menjadi masalah bagi generasi milenial. Ketika ada sesuatu yang diinginkan, namun pendapatan tidak mencukupi, banyak generasi milenial yang tetap memaksakan membelinya. Meskipun harus dengan paylater atau meminjam di Pinjol ilegal sekalipun.

Padahal, hal ini akan membuat pendapatan mereka terbuang percuma. Kurangi gaya hidup semacam itu. Lebih baik menabung terlebih dahulu jika ingin membeli sesuatu. Jika pendapatan masih belum mencukupi, berarti Anda tidak boleh membeli barang tersebut apapun alasannya.

Itulah beberapa cara bijak mengatur keuangan bagi generasi milenial. Ikuti langkah-langkah tersebut dan bijaklah dalam memilih pengeluaran agar gaji atau pendapatan bulanan bisa digunakan dan dimanfaatkan dengan lebih optimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *